Apa Itu Saham Gorengan? Ketahui Pengertian dan Ciri-cirinya!
Saham gorengan bukanlah istilah asing dalam dunia investasi dan kerap menjadi sorotan. Pada dasarnya, nggak sulit untuk mengenali jenis satu ini. Ibarat gorengan yang dijual di pinggir jalan, semakin lama gorengnya, semakin renyah dan menggiurkan. Namun kenyataannya, mengonsumsi gorengan tidak baik untuk kesehatan, sama halnya dengan saham gorengan, tidak baik bagi kesehatan finansialmu, karena rentan akan risiko kerugian.
Yuk, kita bahas selengkapnya melalui artikel berikut!
Pengertian Saham Gorengan
Saham gorengan adalah saham perusahaan yang kenaikannya harganya tidak wajar karena ada rekayasa oleh pelaku pasar untuk tujuan tertentu. Umumnya, oknum penggoreng akan membentuk opini investor ritel agar mereka tertarik untuk membeli stocks dari emiten tertentu. Saat harganya meningkat tajam, oknum tersebut akan mengambil keuntungan dengan menjual kepemilikannya. Hal ini tentu sangat berisiko bagi investor ritel, khususnya yang masih pemula. Ketika oknum tersebut sukses mendapatkan harga tertinggi dan memutuskan untuk jual, nggak menutup kemungkinan harganya auto anjlok dan kembali ke harga normal bahkan tidak bertumbuh lagi nilainya.
Di sisi lain, kalau kamu memiliki kemampuan analisis fundamental dan teknikal yang mumpuni, membeli saham gorengan bisa jadi salah satu cara untuk meraup keuntungan dalam waktu singkat. Selain itu, trader harus aktif memantau pasar supaya tidak ketinggalan update dari bandar atau trader lain di pasar.
Ciri-ciri Saham Gorengan
Ada beberapa ciri saham gorengan (small cap) yang harus kamu ketahui, di antaranya:
1. Masuk dalam daftar UMA (unusual market activity)
Saham (stocks) dengan kenaikan yang terlalu ekstrem dalam dua hari terakhir biasanya akan masuk ke dalam daftar UMA di laman Bursa Efek Indonesia (BEI). Definisi ekstrem adalah kenaikan hingga batas terbesar harian atau auto reject atas (ARA), baik 20%, 25% atau 35% per hari, tergantung harga efeknya. Auto rejection adalah aturan mengenai pembatasan kenaikan maksimum dan penurunan minimum harga dalam satu hari bursa. Berikut adalah detailnya:
- Jika harganya Rp5.000,- per lembar, maka batas ARA-nya 20% per hari
- Saham harga Rp200–5.000,- per lembar, batas ARA-nya 25% per hari
- Harga saham Rp50–200,- per lembar batas ARA-nya 35% per hari.
Daftar UMA dapat menjadi alarm atau peringatan kepada investor atau trader di pasar bahwa penguatan harganya sudah di luar kebiasaan dan ada kemungkinan kalau instrum tersebut sedang dibandari predator pasar.
2. Kapitalisasi pasar kecil
Kapitalisasi pasar adalah ukuran besarnya perusahaan berdasarkan jumlah yang beredar dikalikan dengan harga pasarnya. Umumnya, saham gorengan adalah saham yang berada di luar lapisan blue chip. Saham lapisan kedua dan ketiga yang kerap oknum pengendali harga pilih, karena kapitalisasinya rendah serta harganya murah. Kapitalisasi yang rendah dan harga murah membuat harganya mudah dikendalikan. Namun, perlu kamu tahu kapitalisasi pasar kecil tidak selalu dapat kita sebut sebagai saham gorengan.
3. Volume transaksi harian tidak wajar
Investor dapat menganalisis stocks dari emiten tertentu salah satunya melalui volume transaksinya. Kalau tiba-tiba perdagangannya melonjak dari volume transaksi sebelumnya, kamu patut curiga harganya sedang digoreng oleh bandar. Oleh karena itu, investor harus melihat histori volume transaksi sebelumnya atau bisa menunggu sampai volume transaksinya kembali pada pola teratur.
4. Volatilitas harga tidak beraturan
Selain melihat volume transaksinya, kamu bisa memantau juga pergerakan harganya. Saham yang sedang digoreng bisa tiba-tiba naik drastis dalam periode tertentu, lalu terjun bebas secara tiba-tiba pula.
Baca juga: Apa Itu Volatilitas? Ketahui Penyebab dan Cara Hitungnya!
5. Kinerja keuangan dan informasi emiten tidak sejalan dengan kenaikan harga
Pergerakan harga yang ekstrem dan tidak karuan membuat saham gorengan tidak sejalan dengan kinerja keuangan emiten atau tidak disertai dengan pemberitaan dan informasi internal perusahaan. Misalnya kinerja dalam laporan keuangan turun hingga 50%, tetapi harga stocksnya justru naik. Kamu patut curiga karena harga sahamnya tidak beriringan dengan kinerja dan aksi korporasi yang emiten umumkan ke publik.
Hindari Saham Gorengan Dengan Investasi Reksadana Saham (RDS)
Salah satu ketakutan terbesar dari investor pemula adalah kerugian. Jika salah memilih instrumen investasi, terlebih lagi memilih saham gorengan, maka potensi kerugian juga besar. Untuk mengantisipasi risiko kerugian karena salah pilih emiten untuk berinvestasi, kamu bisa pilih produk RDS saja. Nggak perlu pusing salah pilih emiten, karena ada manajer investasi yang siap mengelola dana investasimu pada saham-saham terbaik di pasar modal.
Kamu bisa berinvestasi RDS di tanamduit. Tersedia berbagai pilihan produk sesuai kebutuhan dan tujuan keuanganmu di masa mendatang. Yuk, download tanamduit dan mulai investasi reksadana sekarang!