Apa Itu Cash Flow? Kenali Pengertian, Jenis, dan Tips Mengaturnya!
Cash flow adalah salah satu hal yang krusial untuk kita pahami, baik untuk keuangan pribadi maupun suatu institusi. Pada prinsipnya, istilah ini begitu erat dengan pencatatan arus uang masuk dan keluar. Dalam konteks pribadi, informasi mengenai hal ini sangat bermanfaat bagi mereka yang baru mulai bekerja dan punya impian meraih mimpi-mimpinya di masa mendatang. Sementara itu, bagi perusahaan, pencatatan cash flow berfungsi untuk memberikan informasi dari mana saja sumber uang cash serta bagaimana mereka membelanjakannya.
Bagi kamu yang masih bingung, yuk, kita bahas sampai tuntas melalui artikel berikut!
Pengertian Cash Flow
Menurut Corporate Finance Institute, cash flow adalah naik atau turunnya jumlah uang yang dimiliki oleh individu, institusi, maupun bisnis. Dalam bidang finansial, istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan jumlah pendapatan dan pengeluaran dalam satu periode tertentu.
Jika pemasukan lebih besar dari pengeluaran, artinya cash flow-nya positif. Sebaliknya jika pengeluaran lebih besar dari pendapatan, artinya cash flow-nya negatif. Hal ini juga berlaku bagi perusahaan, karena laporan arus kas adalah ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (umumnya 1 tahun pembukuan).
Jenis Pemasukan dan Pengeluaran Dalam Cash Flow
Pada poin ini, kita akan mengetahui jenis-jenis pemasukan dan pengeluaran, baik untuk keuangan pribadi atau rumah tangga, maupun perusahaan.
Bagi Keuangan Pribadi & Rumah Tangga
Ada beberapa jenis pendapatan dalam keuangan rumah tangga, di antaranya:
1. Penghasilan Aktif
Penghasilan aktif bersumber dari gaji, honor, bonus, dan komisi yang rutin kita terima setiap bulannya.
2. Imbal Hasil Investasi
Pendapatan satu ini berasal dari imbal hasil dari suatu aset investasi seperti bunga deposito, obligasi, dividen saham, pertumbuhan nilai reksadana, hasil jual properti, dsb.
3. Penghasilan Pasif
Secara umum, passive income adalah penghasilan yang kamu dapatkan dari aset yang sudah dimiliki ataupun bagi hasil karya yang diperjualbelikan seperti buku, musik, desain, dsb. Contoh konkretnya adalah ketika kamu memiliki beberapa unit kontrakan, lalu menyewakannya, uang sewanya adalah sumber penghasilan pasifmu.
Baca juga: 11 Cara Gampang Mendapatkan Passive Income, Wajib Coba!
Selain pendapatan, terdapat beberapa jenis pengeluaran rumah tangga, di antaranya:
1. Pengeluaran Tetap dan Wajib Dibayar
Jenis pengeluaran satu ini bersifat tetap dalam anggaran bulananmu. Contoh pengeluaran tetap di antaranya biaya SPP anak, cicilan rumah, asuransi, dsb.
2. Pengeluaran Tak Terhindarkan
Arus kas keluar satu ini sifatnya penting banget, karena menunjang kebutuhan sehari-hari. Contohnya seperti uang belanja bulanan, transportasi, biaya listrik, air, dsb.
3. Pengeluaran Tambahan
Jenis satu ini berkaitan dengan kebutuhan tersier seperti alokasi dana untuk nongkrong di kafe, memenuhi wishlist, dll. Kebutuhan satu ini nggak selalu harus dipenuhi. Namun, kamu bisa membuat alokasi gaji tersendiri untuk memenuhi kebutuhan tersier tersebut.
4. Tabungan dan Investasi
Tabungan dan investasi adalah salah satu cara kita untuk mencapai tujuan finansial di masa mendatang. Kamu dapat mengalokasikan gajimu khusus untuk tabungan dan investasi di awal bulan setelah gajian supaya nggak jadi wacana akibat terpakai untuk kebutuhan tak terduga di akhir bulan.
Jenis Aktivitas Pada Laporan Cash Flow Perusahaan
Laporan arus kas perusahan terdiri dari tiga aktivitas utama, di antaranya:
1. Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Jenis cash flow satu ini berasal dari hasil penjualan barang dan jasa dari pelanggan, pembelian persediaan, perlengkapan, pembayaran utang kepada supplier dan beban operasional lainnya.
2. Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas investasi berkaitan dengan arus kas yang berasal dari penjualan dan pembelian aktiva tetap seperti mesin, pabrik, dsb.
3. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
Jenis satu ini adalah aktivitas kas yang berasal dari penambahan modal perusahaan. Untuk menghitung aktivitas ini, kamu bisa memasukkan penambahan maupun pengurangan kas yang berasal dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik seperti modal awal, utang bank, obligasi, dan penerbitan saham.
Baca juga: 5 Jenis Laporan Keuangan dan Fungsinya yang Wajib Kamu Tahu
Tips Mengatur Cash Flow Keuangan Pribadi
Manajemen keuangan yang baik sangatlah penting untuk menjaga kondisi finansial agar tetap sehat. Pencatatan cash flow adalah salah satu cara mengatur keuangan pribadi yang efektif. Ada beberapa cara mengatur keuangan sederhana yang bisa kamu terapkan agar cash flow kamu positif.
1. Catat Pengeluaran dan Mengevaluasi Pengeluaran
Sebelum membuat anggaran, pastikan untuk membuat catatan pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya. Catatan ini membantu kamu untuk mengevaluasi mana saja pengeluaran yang penting dan kurang penting. Jika dirasa nggak penting-penting banget, kamu bisa mengalokasikannya untuk kebutuhan lain atau menambah jumlah alokasi dana untuk ditabung atau diinvestasikan. Selain itu, pencatatan keuangan juga dapat membantumu menentukan alokasi anggaran yang pas untukmu.
2. Menentukan Alokasi Gaji yang Sesuai
Setelah melakukan pencatatan dan evaluasi, barulah kamu bisa tentukan rumus alokasi gaji mana, nih yang sesuai kebutuhanmu? Anggaplah gaji kamu 5 juta, total pengeluaranmu setiap bulan 2,5 juta. Artinya, dengan rumus ini, kamu bisa menggunakan rumus alokasi gaji 50/30/20. 50/30/20 adalah salah satu metode alokasi gaji paling sederhana yang bisa kamu pilih. 50% gaji dialokasikan untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk menabung.
Baca juga: Cara Mengatur Keuangan Pakai Metode 50/30/20, Gampang!
3. Mencari Penghasilan Tambahan
Pada era serba modern seperti sekarang, mencari penghasilan tambahan tidak sesulit dulu. Dengan memanfaatkan teknologi, kita bisa, lho, mendulang pundi-pundi rezeki. Misalnya kamu bisa membuka bisnis online melalui platform e-commerce, menjalankan bisnis dropship, bergabung dengan program afiliasi, dsb.
4. Siaga Dana Darurat
Kejadian tidak terduga seperti jatuh sakit, kehilangan pekerjaan, dan kecelakaan memang bukan sesuatu yang kita harapkan. Namun, sudah kewajiban kita mengantisipasi keadaan darurat tersebut dengan persediaan dana darurat. Keberadaan dana darurat secara tidak langsung membuat cash flow bulananmu terganggu akibat biaya tidak terduga tersebut. Biar kamu nggak bingung, berikut adalah jumlah minimal dana darurat yang perlu kamu persiapkan berdasarkan jumlah tanggungan.
Kesimpulan
Bagi individu maupun perusahaan, positifnya cash flow adalah pertanda baik bagi kondisi keuangan. Meskipun pengkategorian cash flow bagi individu dan perusahaan berbeda, namun pada dasarnya keduanya mencakup keluar-masuknya kas serta dapat memberi gambaran kondisi keuangan kita.
Salah satu jenis pengeluaran rutin yang nggak boleh terlewat adalah tabungan dan investasi. Keduanya merupakan cara kita untuk mempersiapkan berbagai tujuan di masa mendatang seperti menikah, beli mobil, DP rumah, dll.
Kamu bisa upgrade cara menabungmu dengan menaruhnya pada produk reksadana di tanamduit. Tersedia berbagai pilihan produk sesuai kebutuhan dan target waktu investasimu. Yuk, download tanamduit sekarang dan mulai bangun masa depan cerahmu!