Saran Pencarian

Pemerintah Harus Beri Insentif Bagi Kalangan Menengah ke Bawah


Pemprov DKI Jakarta memperpanjang masa tanggap darurat corona hingga 19 April untuk mencegah penyebaran virus yang sekarang semakin bertambah. Pengamat Sosial dan Kajian Budaya, Devie Rahmawati mengatakan pemerintah harus memiliki langkah secara konkret dengan memberikan insentif bagi masyarakat menegah ke bawah yang harus diam di rumah. 

"Karantina wilayah itu penting, karena itu merupakan cara kita memastikan agar tidak keluar lagi dan bertambah korban lagi, caranya yang harus dibedakan simbol dengan adanya polisi di jalan itu penting, tetapi harus ada langkah konkrit yakni insntif," kata Devie kepada RRI , Senin (30/3/2020).      

Devie menjelaskan bahwa sebenarnya kita harus pahami perkembangan detik demi detik dari penyebaran pandemi ini karena memang harus direspon secara berkala artinya perlu ada evaluasi setiap saat dari pemerintah baik dari pemerintah daerah maupun pusat. Dirinya percaya hal ini dilakukan bukan karena keterlambatan karena memang kalau belajar dari negara maju yang sudah hebat sekali pun, kita juga mengalami proses bertahap untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini dari pandemi itu sendiri.

"Memang jika dibicarakan mengenai keliaran, kalau dilihat dari demo grafisnya secara global itu sama yakni kalangan muda, tetapi kalau di kita memang agak menarik. Bukan hanya demografis dikalangan muda tetapi tidak mengenal juga latar belakang pendidikan maupun ekonomi," jelas Devie.

Baca juga : TMC Polda Metro Jaya Bantah Adanya Penutupan Jalan di DKI Jakarta

Ia mengatakan bahwa kalangan menengah ke bawah itu dalam konteks mencari pendapatan banyak yang bersandar pada ekonomi informal sehingga mereka tidak bisa memilih kepastian pendapatan ketika mereka tidak bekerja. Sedangkan kalangan menengah ke atas merasa terlalu percaya diri dengan apa yang mereka miliki.

Maka, lanjutnya, disinilah peran pemerintah harus ada untuk memperhatikan masyarakatnya yang harus mencari pendapatannya sendiri dan dituntut untuk diam dirumah.

"Saya sangat percaya masyarakat kita merupakan masyarakat yang insentif, artinya jika ada insentif misalnya kalangan menengah ke bawah jadi dipastikan seperti adanya bantuan langsung tunai per kepala keluarga 500 ribu misalnya," jelasnya.

Selain itu menurutnya hal seperti itu merupakan hal paling efektif dibanding hanya melakukan pendekatan persuasif saja, karena menurutnya jumlah masyarakat kita sangat banyak. 

Baca juga : Usir TKA China saat Corona Mewabah, Kapolsek Ini Diacungi Jempol

"Persoalannya keadaan covid-19 ini kesadaran masyarakat itu masih sangat lemah tentang keberadaanya dirumah, kemudian dilihat juga dalam dua minggu ini banyak orang yang sudah merasa lelah atau bosan berada dirumah," katanya.

"Pemerintah juga sebenarnya tidak harus khawatir sendirian dalam menghadapi hal ini, yang terpenting adalah membangun komunikasi dengan semua elemen-elemen seperti pengusaha, kampus itu harusnya diajak bersama-sama melakukan gerakan, karena tidak mungkin pemerintah melakukan ini sendirian," pungkasnya.

News
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu
Daftar Isi
Tautan berhasil disalin.